Pemerintah Kota Magelang memberikan bantuan kepada masyarakat dari sumber dana insentif daerah
KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang memberikan bantuan kepada masyarakat dari sumber dana insentif daerah (DID) berupa bibit, benih cabai, sayuran dan sarpras pertanian. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz di Kelompok Afinitas Saraswati Tani Kampung Jaranan RT 4 RW 8 Rejowinangun Utara, Rabu (30/11/2022).
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Agung Widhiantoro menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya kontribusi Disperpa dalam pengendalian inflasi daerah, pengentasan kemiskinan serta peningkatan produksi pertanian dan perikanan.
Bantuan bibit, benih cabai, sayuran, dan sarpras pertanian diberikan pada 3 kelompok wanita tani di 3 kelurahan yaitu KWT Kartini (Wates), Kampung Organik Sari Makmur (Kedungsari) dan Kelompok Afinitas Saraswati Tani (Rejowinangun Utara).
Kemudian, bantuan bibit dan benih cabai, sayuran, sarpras pertanian kepada 10 kelompok tani di 7 kelurahan diantaranya kelompok tani Makmur Selatan (Jurangombo Selatan), Dudan Sari (Tidar Utara), Marsudikismo (Cacaban), Gelangan (Gelangan), Ngudi Makmur 1,3,4 (Kramat Selatan), Arum Sari 1,2 (Kedungsari), Sumber Makmur (Potrobangsan) dan lainnya.
Bantuan juga berupa sumur irigasi air dangkal di kelompok tani Manunggal Karso (Kampung Kiringan, Tidar Utara) dan bantuan bantuan bibit ikan lele dan pakan di 11 pokdakan dan 16 non pokdakan di 12 kelurahan yaitu Legok Sari Wates, Kedung Iwak Kedungasari, Mina Arum Sari Kedungsari, Patil Landep Tidar Utara dan Rukun Agawe Santosa Potrobangsan.
Sementara itu, Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi program urban farming di lahan-lahan sempit masyarakat Kota Magelang.
“Harapan saya kegiatan di sektor pertanian dan pangan ini dapat berkontribusi mendorong perekonomian masyarakat dan meningkatnya kemandirian pangan Kota Magelang,” ucapnya.
Diungkapkan Dokter Aziz, Kota Magelang memiliki luas 18.54 km2 dengan luas lahan pertanian sawah tersedia hanya 142.83 ha dan tegal 18,51 ha terus mengalami penyusutan dengan trend konversi alih fungsi lahan sebesar 4-5ha/tahun.
Untuk itu, Doker Aziz memandang sangat pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan dan permukiman yang masih 1.234,85 ha (sesuai data BPS 2019) dengan program Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik) melalui kegiatan pengembangan urban farming (pertanian perkotaan) secara terpadu.
“Selain itu saya berharap, dari kegiatan Magelang Cantik juga dapat mendukung program Magelang Keren guna mendorong tumbuhnya wira usaha baru (wub) dan kegiatan operasional Plaza Tani secara offline maupun online (Magesty),” tandasnya.
Dokter Aziz optimistis dan berharap melalui dukungan DID ini, kegiatan urban farming yang dilaksanakan oleh masyarakat akan semakin tumbuh dan berkembang. Sehingga ke depan, dengan sinergi yang baik dari semua pihak, kegiatan urban farming akan semakin nyawiji dengan program unggulan Kota Magelang.
Menurutnya, Pemerintah Kota Magelang akan terus mendorong dan mendukung semua komponen masyarakat untuk bersemangat memanfaatkan pekarangannya dengan aktivitas urban farming baik pertanian, peternakan maupun perikanan.
“Semoga upaya kita ini dapat membuat Kota Magelang menjadi lebih hijau, lebih sejuk dan tentunya ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lebih baik, khususnya dalam menghadapi isu strategis ketahanan energi dan ketahanan pangan di masa depan,” papar Dokter Aziz. (pemkotmgl)