Pameran Magelang Tempo Doeloe (MTD) kembali digelar
KOTA MAGELANG – Pameran Magelang Tempo Doeloe (MTD) kembali digelar di Alun-alun Kota Magelang setelah lima tahun vakum. Kegiatan ini pun menjadi ajang reuni bagi pecinta sejarah dan masyarakat Kota Magelang pada umumnya.
MTD dihelat sejak Jumat sampai Minggu, 16-18 Desember 2022, mengangkat tema “De Kampong”. Pengunjung bisa menikmati beragam pameran dan performa, mulai dari pameran foto dan barang-barang lawas, pemutaran film, sepeda tua, gelar wicara, hingga kuliner tempo dulu.
Ketua Panitia MTD 2022, Andritopo menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada Pemkot Magelang serta pihak-pihak yang telah mendukung penuh event MTD ini.
MTD sudah diadakan sejak 2006 oleh Komunitas Kota Toea Magelang dan didukung oleh Motor Antique Club Indonesia (MACI) Cabang Magelang. Tapi sempat vakum, terakhir digelar pada 2017 atau sebelum pandemi Covid-19.
“MTD terakhir digelar pada 2017 sebelum pandemi Covid-19. Jadi MTD 2022 ini menjadi mengobati rasa kangen, ajang reuni bagi pecinta sejarah, pelaku kebudayaan dan masyarakat Kota Magelang,” ujar Andritopo.
Meskipun dipersiapan kurang dari 10 hari, pihaknya berharap MTD 2022 dan MTD di tahun-tahun ke depan semakin berkualitas, maju, dan lebih besar lagi. Andri juga meminta maaf jika MTD 2022 masih banyak kekurangan.
Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Magelang Taufiq Nurbakin juga menyampaikan terima kasih dan sangat mengapresiasi segenap panitia MTD 2022 yang telah berkolaborasi dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang sehingga MTD dapat diselenggarakan.
“Saya berharap dengan MTD ini selain dapat dijadikan media untuk bernostalgia, juga dapat menjadi ajang untuk masyarakat Kota Magelang untuk mempelajari nilai sejarah di Kota Magelang yang sama-sama kita cintai,” kata Taufiq membacakan sambutan tertulis Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz.
Menurut dia, di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, ternyata tidak menyurutkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan berbagai hal yang bernilai sejarah.
Ini merupakan bukti, bahwa segala sesuatu yang sudah berusia “tua”, apabila dijaga, dirawat dan dipelihara dengan baik, akan menjadi daya tarik dan bernilai lebih, termasuk sajian-sajian pameran dan kegiatan yang bernuansa kuno dan antik yang ada di Kota Magelang.
“Demikian juga dengan kegiatan pameran MTD ini yang teragenda rutin tahunan diharapkan dapat membudaya dimasyarakat, mengandung nilai ekonomi dan sosial yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan,” imbuhnya.
MTD dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan serta pendidikan bagi generasi muda akan arti penting sejarah dan pelestarian budaya bangsa, terutama yang pernah ada di Kota Magelang. Sehingga akan timbul rasa bangga, merasa handarbeni (memiliki), melu hangopeni (ikut melestarikan) dan melindungi bagi kalangan generasi muda maupun masyarakat. (pemkotmgl)