KOTA MAGELANG – Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) Pemerintah Kota Magelang hendaknya menjadi ajang silaturahmi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), berdiskusi dan evaluasi kinerja. Hal itu dikatakan Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz disela kegiatan Rakorpok di Aula Adipura Kencana Kota Magelang, Rabu (25/1/2023).
“Kita buat Rakorpok ini menjadi tempat silaturahmi, adu argumentasi. Sebelum hadir semestinya sudah membawa bekal apa yang akan disampaikan atau didiskusikan di forum ini,” kata Dokter Aziz.
Menurutnya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota berprinsip “Tut Wuri Handayani” yang maksudnya memberikan dorongan, mengarahkan, terhadap hal-hal yang dilaksanakan oleh OPD. Berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan Pemkot Magelang selama ini tidak lain adalah hasil kerja keras OPD.
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur. Dia menyatakan, Rakorpok yang diselenggarakan setiap 3 bulan ini diharapkan menjadi forum diskusi yang menyenangkan. Dia juga mendorong agar OPD senantiasa “gumregah” (bangkit) sehingga hasil kerja selalu positif dan prestasi semakin tinggi.
“Rakorpok ini mudah-mudahan menyenangkan. Kerja serius tap harus dengan hati yang gembira, Insya Allah beres,” tandas Mansyur.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu menjelaskan, Rakorpok awal 2023 ini untuk menilai hasil kinerja triwulan ke-4 tahun 2022. Hasilnya, capaian atau serapan setiap OPD dalam kondisi yang bagus.
“Kita dalam posisi hijau, sesuai dengan target yang direncanakan tahun 2022. Begitu juga dengan capaian fisiknya,” ungkap Dini.
Tidak hanya mengevaluasi, Rakorpok juga memberikan hasil evaluasi setiap OPD melalui Indeks Kinerja OPD. Ini tentang bagaimana OPD meningkatkan kinerja sesuai yang diharapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kemen PANRB.
“Jadi kita tidak hanya kerja tapi ‘berkinerja’. Oleh karena itu kita buat Indeks Kinerja OPD yang akan dilakukan secara triwulan atau 4 kali setahun, atau istilahnya rapotan OPD,” jelas Dini.
Adapun pembobotan tertimbang mempertimbangkan aspek realisasi serapan anggaran(20%), realisasi fisik (20%)
cakin indikator kinerja program (50%) dan capaian Peningkatan Penggunaa Produk Dalam Neger (P3DN) (10%)
Hasil penilaian/rapotan OPD tahun 2022 adalah peringkat 1 Dinas Perhubungan, peringkat 2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan peringkat 3 Bappeda. Masing-masing mendapatkan uang pembinaan dari Bank Jateng sebesar Rp5 juta, Rp3 juta dan Rp1 juta.
Sedangkan 3 OPD terendah berturut-turut yaitu Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup. Meskipun di peringkat terendah, kinerja ketiga OPD tersebut masih di zona hijau.(pemkotmgl)