Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah menyelesaikan sejumlah program dan proyek pembangunan
KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah menyelesaikan sejumlah program dan proyek pembangunan baik fisik maupun nonfisik selama tahun anggaran 2022 lalu. Di awal tahun 2023 ini, pembangunan tersebut diresmikan dan bisa langsung dimanfaatkan untuk kepentingan serta kesejahteraan masyarakat.
Peresmian dilakukan langsung oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz sekaligus launching IKM Center Kota Magelang di Jalan Suprapto, Kelurahan Magersari, Kamis (2/1/2023).
“Pembangunan tidak sekadar memenuhi aspek fisik dan hanya berorientasi jangka pendek, tapi selalu perhatikan dan utamakan aspek lingkungan, juga pastikan pembangunan yang dilaksanakan berguna bagi anak, cucu dan cicit kita,” tutur Dokter Aziz.
Demikian halnya dengan IKM Center yang harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan Magersari. Ada banyak pelaku UMKM di wilayah tersebut yang belum terakomodasi. Maka IKM Center diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk promosi sehingga usahanya berkembang.
“Masyarakat sekitarnya harus semakin meningkat ekonominya, khususnya warga Magersari. Banyak pedagang di sini yang belum tertampung,” kata Dokter Aziz.
Tak hanya itu, hasil pembangunan termasuk IKM Center juga harus meningkatkan rasa toleransi antar-masyarakat. Menurutnya toleransi tidak hanya di tempat ibadah tapi juga di tempat kerja. Masyarakat Kota Magelang harus setara, tidak ada kaya dan miskin dan sebagainya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan, peresmian pembangunan tahun anggaran 2022 dan launching IKM Center Kota Magelang ini merupakan upaya Pemkot Magelang menyebarluaskan informasi hasil-hasil pembangunan di Kota Magelang dan pencanangan dimulainya pemanfaatan hasil-hasil kegiatan Tahun Anggaran 2022.
Joko menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi Covid-19. Sesuai data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bahwa PAD Kota Magelang masuk ranking k-8 dari APBD Kota se Indonesia. Hal ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi Kota Magelang.
Pada tahun tahun 2018 PAD Kota Magelang mencapai Rp 247,964 milyar, tahun 2019 Rp 273.582 milyar, tahun 2020 Rp 290.756 milyar, tahun 2021 Rp 319.352 milyar dan tahun 2022 Rp 376,148 milyar. Ini artinya selama lima tahun terakhir PAD mengalami kenaikan sebesar 128,184 milyar atau 51,69 persen.
“Dengan adanya kenaikan PAD tersebut selanjutnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan Pembangunan Kota Magelang saat ini fokus pada 9 Program Unggulan dimana anggaran harus benar-benar menyentuh sampai ke masyarakat,” terang Joko.
Adapun sembilan Program Unggulan Pemerintah Kota Magelang, yakni Progamis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), JSAS (Jemput Sakit Antar Sehat), Balai Belajar, Rodanya Mas Bagia (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia), Magelang Keren (Kelurahan Enterpreneurship Center), dan Ngopi Bareng Pak Wali.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Magelang, Puji Hartono memaparkan, sejumlah kegiatan yang bersifat strategis dan monumental dalam mendukung 9 program unggulan ini di antaranya Sarpras Kebudayaan Graha Budaya dan Kawasan Mantyasih yang menggunakan Dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah TA 2022 senilai Rp 1.200.000.000 dan dana pendampingan dari DAU senilai Rp 50.000.000. Rumah Budaya adalah sebuah perwujudan terhadap perlindungan nilai-nilai pemajuan kebudayaan.
Proyek lainnya pematangan lahan TPST Bojong. DPUPR melakukan peningkatan jalan yang semula masih berbentuk pondasi jalan menjadi perkerasan beton (Rigid Pavement) sebagai akses menuju lahan inti yang akan digunakan untuk Pembangunan TPS-3R skala kota. Pembuatan jalan beton ini dilengkapi dengan Saluran Air di kiri dan kanannya yang berfungsi sebagai drainase.
Berikutnya, Fisik Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan (khusus kota) Pemeliharaan Berkala Jalan Barito II berupa Trotoar Pedestrian Jalan Kota, Peningkatan Saluran Drainase Jalan dan Rehabilitasi/Peningkatan Jalan Kota. Pembangunan Jalan Kampung Nambangan berupa talud retaining wall yang berfungsi untuk untuk jalan di pinggir sungai agar terhindar dari timbulnya bahaya tanah longsor utamanya saat musim hujan.
“Selain itu, ada juga proyek fisik rehabilitasi/peningkatan saluran drainase Jalan Tidar Salakan, Jalan Ambon, dan Jalan Perum Depkes. Termasuk peningkatan saluran drainase perkotaan kawasan Jalan Diponegoro, saluran drainase Kampung Dalangan-Sungai Progo,” terangnya.
Dilakukan pula pembangunan Gedung NICU atau Neonatal Intensive Care Unit RS Budi Rahayu berupa gedung pelayanan perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital serta pembangunan NICU/PICU RSUD Tidar Magelang.
“Proyek lain yang tak kalah strategis dan monumentalnya adalah IKM Center. Fasilitas ini dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Super Proritas dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan sekitarnya,” pungkas Puji. (pemkotmgl)